Minggu, 22 November 2015

Akabri 90

 Lounching Website Akabri 90goahead

Selamat malam 90ers, Akabri 90



Puji syukur kepada Tuhan , Allah SWT dengan peringatan 25 tahun Akabri 90, perjalanan panjang yang banyak membukukan keberhasilan, namun ada juga kegagalan malam ini menjadi saksi perjalanan panjang tersebut.

Dalam hubungan sulaturrahmi tak banyak yang berubah, kita masih mengenal satu dan kainnya dengan baik dan tidak ada jarak karena pangkat dan jabatan.

Masih kental dalam ingatan saya suara rekan di Kotakta B meski dengan mata tertutup dan tempat yang gelap gulita saya masih mengena dengan tepat suara Endang Taryo dari AL, suara Baru Gihartara dari AU dan suara Andi Fahiran dari Kepolisian yang saat ini sudah berada di golongan 4 dan sebentar lagi insya Allah kita akan bertabur bintang, Amin ya Robbal Alamiin.. Puji syukur kepada Allah.

Untuk itu kebersaan yang tiada ternilai harganya marilah kita lanjutkan dengan mengisi perjalanan ini dengan sebuah website yang diberi nama Akabri-90goahead.org

Merdeka

 Merdeka dalam Kemerdekaan Bangsa Indonesia

Pada 17 Agustus 2015 tepat 70 tahun Indonesia merayakan kemerdekaannya, menjadi bangsa yang bebas terlepas dari penjajahan selama lebih dari tiga setengah abad, sudah sepantasnya dirayakan dengan semangat serta introspeksi ke dalam diri bangsa Indonesia secara utuh untuk dapat melihat dan melakukan kontemplasi jati diri bangsa, sejauh mana harapan yang diimpikan oleh seluruh Bangsa Indonesia yang dituangkan dalam pembukaan UUD 1945, telah menjadi kenyataan dan direalisasikan sehingga dapat dinikmati oleh Rakyat Bangsa Indonesia tanpa adanya diskriminasi.

Yang menjadi pertanyaan adalah sudah sejauh mana realisasi hal tersebut dan jika belum bagaimana dapat merealisasikan segera agar dapat mengejar ketertinggalannya dengan tetap berpegang teguh pada nilai dan jati diri bangsa Indonesia.

Berlandaskan nilai-nilai yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang merupakan jiwa dan roh proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 maka dapatlah kita berkaca dan melakukan perenungan akan keberhasilan yang telah dicapai dan kegagalan yg harus segera dibenahi untuk mengisi tonggak peringatan 70 Tahun Indonesia merdeka.
Mengawali perenungan yang di sebutkan diatas, marilah kita mengelaborasi apa yang sudah dilakukan oleh para pemimpin bangsa dalam silih bergantinya waktu menjalankan roda pemerintahan berdasarkan mandat yang diberikan dari Rakyat Indonesia.

Alinea pertama Pembukaan UUD 1945 menyatakan : “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.” Semangat ini, memberikan inspirasi kepada Bung Karno, proklamator Kemerdekaan Indonesia untuk mengadakan Konsfrensi Asia Afrika dengan tujuan memajukan kerja sama, persahabatan, perhubungan antara bangsa-bangsa Asia dan Afrika untuk menyelenggarakan kepentingan bersama.

Kerja sama dalam bidang sosial, ekonomi, kebudayaan di antara bangsa-bangsa Asia-Afrika.

Memecahkan bersama soal-soal khusus dan penting bagi bangsa-bangsa Asia-Afrika, seperti: menjamin kedaulatan, melenyapkan deskriminasi ras dan penjajahan, memperbesar peranan Asia-Afrika dalam dunia sekarang dan ikut serta mengusahakan perdamaian dunia.

Diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika memberikan arti penting bagi negara-negara Asia Afrika dan negara-negara di dunia, yaitu:

Merupakan perwujudan rasa solidaritas dan kebangkitan bangsa-bangsa Asia Afrika serta mengilhami lahirnya gerakan Non Blok, sehingga dua kekuatan besar pada saat itu Amerika dan Uni Sovyet melahirkan dua kutub yang terus menghantui situasi dunia dapat diredam dengan adanya gerakan Non Blok yang sekaligus banyak melahirkan negara-negara yang merdeka di Asia dan Afrika.

Merupakan pendorong bagi negara-negara Asia Afrika yang belum merdeka agar mencapai kemerdekaannya. serta sebagai alternatif jalan Tengah bagi negara-negara yang tidak ingin bergabung antara dua blok yaitu Blok Barat dan Blok Timur.

Peran serta tersebut sempat tercoreng ketika Indonesia menginvasi Timor Leste atas restu dan peranan Amerika Serikat dengan dalih masyarakat Timor Leste yang meminta, karena perang saudara yang berlarut disana, namun secara elegant Indonesia melepaskan Timor Timur setelah jajak pendapat yang menginginkan Timor Timur berdiri sendiri.

Terlepas dari pro dan kontra terhadap lepasnya Timor Timur menjadi negara Timor Leste, Bangsa Indonesia telah menunjukkan jati dirinya melalui komitmen terhadap pelaksanaan Alinea pertama pembukaan UUD 1945 sebagai pernyataan kehendak bangsa Indonesia pada saat proklamasi kemerdekaan.

Alinea kedua pembukaan UUD 1945 menyatakan : “Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.”

Pengorbanan bangsa Indonesia untuk menjadi sebuah negara yang merdeka, terlepas dari penjajahan dan sejajar dengan bangsa-bangsa didunia telah membuahkan hasil dengan selamat. Perjuangan oanjang dan melelahkan tersebut memposisikan Indonesia berdiri pada sebuah gerbang baru untuk mengejar ketertinggalannya dari negara yang sudah merdeka lebih dahulu sehingga seluruh bangsa Indonesia menjadi satu kesatuan yang utuh dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Rote. Menjadi sebuah negera yang berdaulat penuh terhadap keutuhan bangsa, tidak bisa diatur oleh siapapun dan oleh negara manapun dan tidak membiarkan satu jengkal wilayah kedaulatan Indonesia tanpa kontrol negara, tidak Ada satu kekuatan manapun dalam negara yang mampu merubah kepentingan negara menjadi kepentingan sekelompok orang atau bahkan kepentingan negara lain sebagai bagian antisipasi proxy war.

Masyarakat yang adil dan makmur, sebuah cita2 bangsa yg begitu suci dimana rakyat merasakan sebuah keadilan yang merata dari seluruh aspek Ipoleksosbud tanpa memandang suku, agama, ras dan antar golongan. Disisi lain kemakmuran yang dinantikan oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang apapun belum sepenuhnya dapat dirasakan. Segolongan kecil masyarakat menikmati kemakmuran yang berlebihan disisi lain masih sebagian besar dalam kemiskinan, hal tersebut terlihat dengan kasat mata jurang antara kaya dan miskin. Disamping itu keadilanpun hanya dirasakan oleh sebagian kelompok, keadilan telah mati sebelum lahir. Dimana keadilan yg diidam idamkan jika hanya milik sekelompok orang, bahkan lebih ironis dalam bidang penegakan hukum, pencari keadilan laksana mencari jarum dalam segudang jerami. Tak kunjung datang dan berlalu bagaikan angin tanpa bisa dipegang seutuhnya.

Alinea ketiga dari oenbukaan UUD 45, “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.” Meruoakan suatu pernyataan sikap bahwa rakyat Indonesia menyatakan bahwa Merdeka adalah pilihan utama, tdk ada pilihan lain. Lebih baik hancur lebur bersama debu-debu revolusi daripada hidup dalam alam penjajahan. Pilihan tersebut menunjukkan sikap seluruh bangsa Indonesia yang bulat untuk merdeka dan tidak ingin dijajah kembali sampai kapanpun dan selamanya.

Alinea ke 4 yang merupakan atau dan tujuan bangsa Indonesia Setya radar falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara adalah “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Tujuan bangsa Indonesia melindungi segenap bangsa, memajukan kesejahtraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia masih sebatas harapan yang akan diwujudkan, beberapa bagian yg sdh diselenggarakan oleh negara blm secara maksimal dapat terwujud, bahkan sampai radar falsafah negarapun saat ini bukan lagi landasan yang memiliki jiwa yang kuat sebagai dasar fundamental seluruh kegiatan berbangsa dan bernegara. Saat ini dasar falsafah negara yang kita sebut sebagai Pancasila hanyalah merupakan bacaan pada saat pelaksanaan upacara dikantor dan instansi pemerintah, lantas Siapa yang seharusnya bertanggung jawab, jawabannya adalah kita semua agar rakyat bersatu sehingga memancarkan kebulatan dalam semua keputusan dan produk hukum di DPR dan demikian pemerintahpun akan melaksanakan dengan tegas, terarah dan jelas serta bertanggung jawab..

Diakhir tulisan ini marilah kita merenung tentang 70 tahun kemerdekaan Indonesia, apa yang telah dihadirkan sebagai hasil kemerdekaan Indinesia yang telah dipimpin oleh 7 Presiden yang dibantu oleh Kabinet yang memimpin kementrian, sebagai pembantu Presiden dan merupakan orang-orang pilihan yang terbaik dari orang-orang terbaik di Indonesia sesuai kurun waktunya. Merdeka dalam kemerdekaan adalah sebuah jawaban yang harus dicapai oleh para Pemimpin yang memimpin bangsa indonesia, sehingga sekuruh rakyat dapat bebas menentukan pilihannya dan keinginannya tanpa rasa takut, adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan dan kita menjadi tuan di negara sendiri. Selamat hari Ulang Tahun kemerdekaan bangsa Indonesia tercinta, jiwa dan raga kami persembahkan untukmu selalu.

Cyber TNI

 Menyiapkan Satuan Cyber TNI

Menang dan kalah dalam suatu pertandingan adalah suatu hal yang biasa, namun menang dan kalah dalam sebuah pertempuran yang membawa nama bangsa dan negara akan sangat berdampak pada pada seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara dan yang paling merasakan adalah rakyat.

Cyber War adalah sebuah peperangan dalam dunia maya, perang yang menggunakan alat Komputer dan jaringan interrnet, aktornya adalah Negara, kelompok/jaringan radikal dan rakyat, metode yang digunakan adalah perang asimetris yang sangat berbeda dengan perang konvensional.

Peperangan dalam dunia Cyber bukanlah perang dengan aktor Negara melawan negara saja tapi juga negara melawan masyarakatnya sendiri atau kelompok atau jaringan tertentu yang memiliki target tertentu berperang melawan negaranya/negara lain yang tidak sepaham atau melawan rakyat baik dari negara sendiri atau dari negar lain dengan maksud menimbulkan kekacauan dimasyarakat atau rasa takut. Sangat sulit menetukan aktor yang sebenarnya dalam perang domain kelima ini yaitu Perang Cyber.

Metode yang digunakanpun berbeda dengan perang Konvensional yang harus berhadapan dan mengetahui kemana arah musuh, berapa kekuatannya dan persenjataan apa yang digunakan. Dalam Perang Cyber menggunakan pola perang Asimetris sehingga jumlah pasukan, senjata yang digunakan serta strategi dan formasi yang diterapkan tidak terlalu berpengaruh dibandingkan dengan kehandalan perorangan yang menguasi Informasi Tekhnologi. Penguasaan dalam Informasi Tekhnologi akan memberikan kemampuan lebih besar dalam penetrasi penguasaan dalam Perang Cyber.

Ancaman abad ke 21, tidak hanya didominasi oleh kekuatan militer suatu negara, namun kekuatan non state actor sangat menentukan. Ancaman di era globalisasi tidak hanya menyerang instansi pemerintah atau militer.

Negara yang kuat bisa menyerang negara yang lemah, rakyat dapat menyerang negaranya, dan kelompok/jaringan radikal dapat menyerang negaranya dan rakyatnya. Penguasaan tekhnologi dan alat peralatan menjadi suatu hal yang utama, padahal penguasaan tekhnologi dan membangun kemampuan alat peralatan bukan saja membutuhkan dana yang besar namun juga membutuhkan waktu yang lama dan perkembangan Informasi tekhnologi sangat begitu cepatnya, perencanaan yang panjang akan membuat ketertinggalan sehingga siapapun aktor yang bermain akan sangat sulit mengejar jika sudah tertinggal.

Berdasarkan uraian diatas, perlu menyusun sebuah konsep dalam dalam mengembangkan satuan Cyber Bais TNI, yang akan menjadi penjuru satuan Cyber di jajaran TNI dan menjadi penjuru Cyber Nasional bidang pertahanan keamanan berdasarkan konsep Badan Cyber Nasional yang meliputi TNI AD, AL, AU, Kepolisian, BIN, Imigrasi, Kejaksaaan, Hankam. Dengan melihat hal diatas maka penyiapan Satuan Cyber Bais TNI haruslah dapat mewadahi hal tersebut diatas, sebagai koordinator Cyber TNI dan Cyber Nasional.

Sebagai koordinator tentunya harus memiliki kelebihan dari Sat Cyber yg berada dibawahnya. Ada dua hal yang dijadikan pedoman penguasaan IT oleh SDM yang mengawaki dan alat peralatan yang mampu mengantisipasi perkembangan tekhnologi. Penguasaan IT SDM membutuhkan waktu yang panjang melalui pelatihan dan penugasan sementara tantangan yang dihadapi sedemikian kompleks dan berjalan begitu cepat, sementara perkembangan tehnologi tidak akan mampu melebihi negara produsen peralatan yang berteknnologi tinggi.

Upaya untuk menyiapkan hardware yg terbaru tentunya tidak akan dibarengi kemampuan yang besar karena negara produsen tentunya tidak ingin dikalahkan oleh negara yang membeli peralatan kepadanya, sedangkan upaya untuk mengembangkan sendiri komputer rakitan akan sangat berpengaruh kepada niat vendor untuk menentukan harga sesuai dengan spec yang sebenarnya, harapan untuk mendapatkan hardware yang bagus dan aman akan berakhir dengan besarnya biaya dengan hasil yang tidak sesuai dengan kemampuan yang dihasilkan.

Dalam anatomi Badan Cyber Nasional dibagi menjadi 3 tanggung jawab masing- masing : Pertahanan dan Keamanan Infrastruktur sebagai koordinator Mabes TNI dan Bais TNI, Infrastruktur yang Kritis koordinator BI dan OJK, Infrastruktur lembaga Publik koordinator Koordinator Kemendagri, Kemkominfo dan Kemenpan.

Dalam bidang Infrastruktur bidang pertahanan dan keamanan Mabes TNI & Bais TNI sebagai koordinator membawahi TNI-AD, TNI-AL, TNI-AU, Lemsaneg, Polri, Kejaksaan, BIN. Penunjukan Mabes TNI dan Bais TNI tentunya sangatlah beralasan dimana Mabes TNI adalah lembaga yang secara langsung melaksanakan operasional terhadap TNI AD, AL dan AU yang dalam kondisi perang menjadi ujung tombak terdepan dalam menjaga keamanan dan keselamatan bangsa.

Penggelaran Prajurit diseluruh wilayah Indonesia dan memiliki kemampuan Intelijen yang dapat beroperasi baik didalam atau diluar negeri memiliki kemampuan penegakan hukum yang masih bisa diandalkan merupakan nilai plus yang mendorong TNI dan dijadikan koordinator dalam bidang pertahanan dan keamaanan.

Konsep yang harus dilaksanakan oleh Satuan Cyber Bais TNI adalah konsep BERTAHAN dan menyerang yang tepat. Bertahan memliki dua mata pisau yaitu PERTAHANAN dari segenap usaha pihak musuh untuk mencuri dan menghancurkan data yang kita miliki dan pada mata pisau yang lain KETAHANAN mengajak seluruh masyarakat untuk mampu mengetahui berbagai ancaman dunia maya yang sudah berada dalam ruang keluarga kita serta mengajak kelompok yang melek IT untuk bergabung bersama Cyber TNI menjadi kekuatan yang tak tertandingi.

Disisi yang lain Konsep MENYERANG pun memiliki dua mata pisau, pisau keluar hanya merupakan COUNTER ATTACK apabila kita diserang dan pisau kedalam Menyerang semua kejahatan dunia Cyber yang merugikan masyarakat.

Berangkat dari kesiagaan terhadap Incidntn dan penanggulangan terhadap Cyber Crime diantaranya Illegal conteng, acces, interception, Data interfernce, misuse of device, com puter relatif Fraud, forgery, copyright relatif Infringement maka satuan Cyber Bais TNi harus memiliki kemampuan Identifikasi, proteksi, deteksi, respon cepat dan Recovery yang dituangkan untuk melaksanakan Menyerang dan Bertahan.

Menyerang mengandung makna menyerang kembali setelah mendapat serangan Fan menyerang dalam rangka melindungi masyarakat. Bertahan mengandung makna Pertahanan dan Ketahanan. Pertahanan dalam rangka melindungi seluruh, peralatan yang dimiliki baik perangkat keras dan lunak hancur dalam sistem data dan tidak Nisa digerakkan oleh Komando dari serangan yang bersifat teknik, taktik dan strategi. Sedangkan Ketahanan mengandung arti melindungi masyarakat.

Dengan memperhatikan dampak dari serangan Cyber yang terlihat dari tiga komponen didalamnya yaitu Motivasi, Pelaku dan tingkatan dampak yang dihasilkan maka SAT Cyber Bais TNi (Mabes TNI ) dapat membagi tugas kepada institusi yang berada dibawahnya dalam bidang Infrastruktur Pertahanan dan Keamanan.

Sehingga semua sektor yang berkaitan bidang pertahanan dan keamanan khususnya dalam perang Cyber akan diantisipasi secara komprehensif sehingga meniadakan sektor yang lubang tidak tertangani atau sektor yang tertangani secara berlebihan.

Sedangkan konsep Pertahanan yang harus dikembangkan Satuan Cyber Bais TNI (Mabes TNI) dalam mengamankan perangkat keras dan Lunak untuk melindungi data-data yang bersifat strategis dalam bidang pertahanan dan keamanan dengan mengimplementasikan informasi keamanan dari pertahanan yang mendalam dengan tingkat jaringan eksternal, jaringan perimeter, jaringan internal, Host, Aplikasi dan data secara terus menerus dengan pengawasan selama 24 jam.

Sedangkan untuk konsep Ketahanan adalah dengan memaksimalkan peran aparat teritorial yang dapat menyentuh sampai keseluruhan pelosok dan tingkatan strata masyarakat dengan konsep melek IT khusus Facebook dan Twitter, sehingga berita miring apapun akan langsung di counter oleh masyarakat dengan arahan dari para Asintel Kotamaops yang sudah memiliki linkup real time melalui Posko Kotamaops dengan melaporkan Lapbangsitkotamaops dengan penambahan laporan media sosial khususnya Facebook dan Twitter.

Selanjutnya untuk melaksanakan fungsi Serangan dan bertahan yang efektif kita harus mengikut sertakan masyarakat yang terpanggil jiwanya untuk menjaga kedaulatan bangsanya terhadap serangan Cyber.

Para Hacker pribadi dan kelompok Hacker serta Multi media analist yang tersebar diseluruh tanah air dengan konsep mitra jaring intel di Teritorial kita kembangkan kelompok Hacker dan multimedia analist menjadi kekuatan pendukung yang menjadi inti dengan membentuk kepengurusan pada tingkat pusat, Tingkat I dan tingkat II, semua peserta diikutsertakan dalam tradisi penyumpahan kesetiaan kepada NKRI dengan memberikan hak dan kewajiban serta Reward and Punishment yang transpatan akan membatasi dengan baik ruang gerak mereka dalam menjaga kedaulatan tetap tegaknya NKRI dalam kerangka negara kesatuan.

Dengan demikian Konsep Sat Cyber TNI harus membumi bukan karena peralatan yang didesain untuk mengalahkan lawan2 yang ada tapi memanfaatkan seluruh sumber daya ditanah air untuk mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari tiga aktor Cyber War yaitu negara, masyarakat dan kelompok/jaringan radikal kecepatan bertindak dan kesiapan prajurit Cyber yang sudah jadi akan mempercepat kemampuan kita untuk menjadi negara yg disegani dalam perlombaan memenangkan Cyber War.

Implikasi dari uraian tersebut diatas adalah penyusunan Organisasi Satuan Cyber Bais TNI (Mabes TNI) harus mewadahi fungsi fungsi diatas sehingga tugas yang diemban sebagai koordinator bidang pertahanan dan keamanan dapat terlaksana dengan baik dan tugas pokok juga dapat terlaksana dengan profesional.

Bersama Istri

Irmanjaya bersama Rosna ( Istri )


Cinta kita kepada Allah mengalahkan cibta kepada siapapun karena cinta kepada siapapun dan kepada apapun pasti akan berakhir.

Cinta kepada istri haruslah disebabkan karena kecintaan dia kepada Allah bukan karena kecantikannya, kekayaannya atau karena kepintarannya. Kecantikan akan hulang setelah keriput datang, kekayaan akan berakhir setelah roda berputar dan kepintaran akan berakhir setelah menjadi pikun.

Kecintaan kita kepada sesuatupun demikian, bukan karena bentuknya dan harganyanya tapi karena sesuatu itu dapat membawa kita untuk lebih cinta dan mendekat kepada Allah.

Oleh karenanya cintailah seseorang dan sesuatu itu semata-mata karena Allah karena Dialah yg kekal abadi dengan segenap cinta kepada kita selaku makhkuknya yg kekal abadi.

magelang, 29 Oktober 2015 (16 Muharram 2015)

Family

Family  of  Irman Jaya Taher

 Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. Sebuah hadist shahih Rosulullah yang memiliki arti dalam dimana kita senantiasa selalu berusaha untuk menjadi kepala keluarga yang menjaga diri kita khusunya dan keluarga kita umumnya berada pada jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.
Keluarga adalah sebuah surga dunia, sebagai pelarian kita dalam kegamangan bekerja selama seharian. Keluarga adalah sebagai sumber inspirasi yang melahirkan banyak keberhasilan. Keluarga yg bahagia adalah keluarga yg mendapatkan dunia untuk meraih akhirat.



Keluarga bahagia akan menjadikan anggotanya senantiasa saling berbagi, mengasihi, menasehati dan mengingatkan sehingga akan menjauhkan dari segala yang dilarang oleh Allah dan melaksanakan semua perintah-Nya. Sehingga diri pribadi dan keluarga terhindar dari api neraka.

Magelang, 29 Oktober 2015 (16 Muharram 1437 H).